Istana Siak Sri Indrapura, Kerajaan Islam Terbesar di Riau
Istana siak terletak di pusat ibu kota kabupaten siak tepatnya yakni di kota siak sri indrapura. Kabupaten siak sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan kabupaten pelalawan dan kebupaten bengkalis, dari pusat kota Pekanbaru memerlukan waktu perjalanan sekitar 2 jam, bisa menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat.
Posisi Istana Siak ini sangat strategis, karena dekat dengan sungai siak yang merupakan pusat pelayaran zaman dahulu. Selain bisa di kunjungi memalui jalur darat Anda juga bisa menggunakan speedboat dari pekanbaru jarak tempuh menuju Pelabuhan Kota Siak ± 2 jam.
Istana Siak Sri Indrapura ini merupakan istana megah sisa dari peninggalan Kesultanan Siak yang merupakan kerajaan penganut agama Islam terbesar di Riau pada abad ke 16-20 yang lalu. Istana Siak ini memiliki sebutan lain yaitu Istana Asherayah Al Hasyimiyah. Istana yang dibangun tahun 1889 oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaiffudin memiliki bangunan yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Didalam istana siak terdapat banyak peninggalan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi, penginggalan kejayaan seperti cermin permaisuri, piring, sendok, meriam, keris dan masih banyak lagi lainnya.
Sesuatu yang menjadi daya tarik pengunjung di istana siak ini adalah dengan terdapatnya peninggalan sejarah yang dinamakan Komet, yaitu sebuah alat musik classic yang hanya ada 2 buah saja di dunia ini, hanya ada di istana siak sri indrapura dan satu lagi di negara Jerman. Diperkirakan piringan yang terbuat dari baja tersebut beratnya 5 Kg, tinggi alat musik ini sekitar 3 meter dan lebarnya sekitar 90 cm.
Sumber musik yang digunakan berupa piringan yang terbuat dari baja yang berbentuk lingkaran. Tidak berbeda jauh dengan alat musik gramofon, untuk memainkan alat musik yang dibawa ke Siak pada tahun 1896 ini harus diputar secara manual terlebih dahulu.
Di dalam alat musik tersebut tertulis sebuah penjelasannya, yakni “Komet, sejenis alat musik gramopon piringnya terbuat dari baja yang terdiri dari musik-musik instrumen klasik Jerman abad VIII ciptaan komponis terkenal Beethoven, Mozart, dan Strauss dibawa oleh Sultan Siak XI tahun 1896 dari lawatannya ke Eropa.”
Biaya Masuk
Untuk masuknya jika hari biasa biasanya tidak dipungut biaya, namun jika hari hari besar biasanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 5.000.
Alamat Istana Siak
Jalan Sultan Syarif Kasim, Kabupaten Siak, Riau, Untuk mempermudah menemukan lokasi bisa klik [ Maps Istana Siak ]