Pulau Kemaro, Spot Romantis di Palembang, Sumatera Selatan
Kota Palembang memang patut menjadi salah satu destinasi tujuan wisata yang patut untuk dikunjungi. Kota ini saksi atas berjayanya Kerajaan Sriwijaya dulu. Palembang terkenal dengan makanan empek empeknya yang sudah mendunia, dan terkenal juga dengan iconnya yakni jembatan ampera, sebuah jembatan yang berdiri megah yang merupakan peninggalan zaman jepang. tak di sangka ternyata Palembang juga memiliki sebuah spot romantis di pulau sungai musi yaitu Pulau kemaro.
Pulau Kemarau atau dikenal dengan pulau Kemaro menjadi salah satu destinasi yang banyak menyedot perhatian turis lokal maupun wisatawan mancanegara (wisman). sebuah pulau yang berdiri bangunan klenteng dan pagoda yang cukup tinggi juga menjadikan Pulau Kemaro merupakan sebuah tempat peribadatan etnis Tionghoa terbesar saat ada sebuah perayaan Cap Go Meh di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Banyak etnis Tionghoa dari Indonesia yang berdatangan. Turis dari negara tetangga seperti Tionghoa, Malaysia, vietnam , dan Singapura pun banyak berdatangan saban tahun. Tak hanya etnis tionghoa yang berkunjung, masyarakat umum juga banyak berdatangan untuk menikmati keindahan dan suasana romantis di pulau ini, banyak pasangan muda mudi yang berkunjung ke tempat ini, banyak yang percaya akan keabadian hubungan mereka setelah mengunjungi pulau kemaro ini.
Akses menuju ke sana tidaklah sulit, Lokasi pulau kemoro tidak begituh jauh dari Jembatan Ampera, Untuk menuju Pulau Kemaro dapat ditempuh dalam waktu 1 jam perjalanan menggunakan perahu, banyak perahu yang disewakan Di dermaga yang berada di bawah Jembatan Ampera untuk melayani wisatawan yang ingin berkunjung kesana.
Sepanjang perjalanan menyusuri sungai Anda akan disuguhi pemandangan rumah-rumah terapung dan kehidupan masyarakat Palembang yang berada di sepanjang sungai. Sesampai di Pulau Kemaro, akan melihat sebuah bangunan yang menjadi ciri khas pulau kemaro ini, Tak cuma cantik, tapi bangunan ini juga menyimpan kisah cinta tragis namun banyak membuat tempat ini menarik di kunjungi oleh wisatawan muda mudi.
Sebagian besar warga Palembang yang merupakan keturunan Tionghoa beribadah dan sembahyang di kelenteng yang berada di pulau kemaro ini. Kelenteng yang letaknya di tengah pulau kemaro ini berdiri gagah merupakan sebuah bukti bahwa budaya Tionghoa telah tumbuh dan berkembang di Palembang saat itu hingga kini.
Legenda Pulau Kemaro
Pulau Kemaro ada sebuah legenda yang berkembang dan masih dipercayai oleh masyarakat. Alkisah, Pada zaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan dan di sana ada seorang puteri raja yang bernama Siti Fatimah yang akan di persunting oleh bangsawan Tionghoa bernama Tan Bun An.
Suatu ketika, Siti Fatimah akan diajak oleh Tan Bun An ke negeri Tiongkok untuk bertemu dengan keluarganya yang berada disana. Sepulangnya ke Palembang, mereka dihadiahi tujuh buah guci oleh orangtua Tan Bun An.
Ketika kapal yang mereka berdua tumpangi sampai di Sungai Musi, Tan Bun An membuka hadiah yang diberikan oleh orang tuanya. Mereka sangat kaget karena mengetahui bahwa hadiah di guci tersebut hanya berisi sayur-sayuran yang sudah mulai membusuk. Tanpa berpikir panjang , Tan Bun An membuang guci tersebut ke Sungai musi.
Sampai pada guci yang ketujuh, ternyata guci tersebut pecah, dan terdapatlah sebuah bongkahan emas yang berada di dalamnya. Emas tersebut sengaja ditutupi dengan sayuran untuk menghindari ancaman bajak laut. Setelah mengetahui bahwa hadiah yang di berikan oleh orang tuanya adalah emas, Tan Bun An langsung menceburkan dirinya ke sungai untuk mengambil guci-guci tersebut. dan karena itulah ia tewas tenggelam. Kemudian fatimah berniat untuk menolong, alhasil ia juga tenggelam.
Akses Ke Pulau Kemaro
Akses menuju ke sana tidaklah sulit, Lokasi pulau kemoro tidak begituh jauh dari Jembatan Ampera, Untuk menuju Pulau Kemaro dapat ditempuh dalam waktu 1 jam perjalanan menggunakan perahu, banyak perahu yang disewakan Di dermaga yang berada di bawah Jembatan Ampera untuk melayani wisatawan yang ingin berkunjung kesana. [ Maps Pulau Kemaro ]