10 Tempat Wisata Di Payakumbuh Dan Sekitarnya Yang Wajib Dikunjungi
Kota Payakumbuh terletak di daerah dataran tinggi yang merupakan bagian dari Bukit Barisan. Berada pada hamparan kaki Gunung Sago, bentang alam kota ini memiliki ketinggian yang bervariasi.
Topografi daerah kota ini terdiri dari perbukitan dengan rata-rata ketinggian memiliki ketinggian 514 meter di atas permukaan laut. Suhu udaranya rata-rata berkisar antara 26 °C dengan kelembapan udara antara 45–50%.
Banyak potensi wisata di daerah ini yang patut Anda pertimbangkan saat berkunjung di Sumatera Barat. Karena berdekatan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota, Kami menggabungkan menjadi satu dengan wisata di Payakumbuh.
Inilah 10 Tempat Wisata di Payakumbuh dan Sekitarnya yang Wajib Dikunjungi
1. Jembatan Kelok Sembilan
Kelok 9 atau Kelok Sembilan merupakan sebuah ruas jalan penghubung provinsi Riau dengan Sumatera barat yang berkelok terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Jalan kelok 9 ini memiliki tikungan yang cukup tajam dengan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam yaitu Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau. Namun kali ini dengan pembangunan yang di lakukan, Kelok 9 menjadi lebih cantik, indah dan banyak menarik perhatian pengguna jalan yang melewatinya.
2. Lembah Harau Limapuluh Kota
Lembah Harau merupkan sebuah lembah dekat kota Payakumbuh di kabupaten Limapuluh Koto, provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau diapit oleh dua bukit yang terjal dan indah dengan ketinggian tebing mencapai hingga 150 meter. Lembah Harau, dilingkungi oleh batu pasir yang terjal berwarna-warni ke orengean, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.
Lembah harau terletak di ketinggian dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, Berjalan menuju Lembah Harau sangat menyenangkan. Dengan udara yang masih segar, bersih dan Anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya yang memiliki pemandangan yang ciamik dan menakjubkan.
3. Rumah Gadang di Sungai Beringin
Rumah Gadang Sungai Beringin merupakan sebuah rumah khas masyarakat Payakumbuh, Orang sekitar pasti tahu tentang rumah ini, romah ini merupakan salah satu bukti kemegahan rumah adat yang di miliki masyarakat minang sejak jaman dahulu. Rumah gadang ini diresmikan keberadaannya oleh Menteri Pariwisata yang saat itu di pimpin oleh bapak Joop Ave pada tanggal 9 Januari 1994.
Bangunan ini dipersembahkan untuk Bundo Kanduang dan Anak Cucu masayarakat Minangkabau, yang hingga kini rumah gadang ini diperuntukkan sebagai objek wisata untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya minangkabau kepada masayarakat luar. Rumah gadang sungai beringin saat ini di kelola oleh PT.Pusako Rumah Gadang yang sangat terawat sangat baik.
4. Bukik Bulek Taram
Bukit Bulek Taram Merupakan objek wisata yang terletak di Kenagarian Taram Kabupaten Lima Puluah Kota, Sumatera barat. Bukik Bulek ini merupakan sebuah batu yang berbentuk bundar, puncaknya menonjol dan sangat terjal. Di kaki bukit ini terdapat hamparan tanah dengan rerumputan yang datar.
Lokasi ini belum terkelola dengan baik seutuhnya, belum memiliki fasilitas wisata yang ada di objek wisata ini, sehingga masih merupakan potensi wisata alam yang bisa dikembangkan sebagai asset wisata daerah sekitar. Bukit Bulek Taram dikelilingi oleh rawa-rawa yang banyak ikannya dan pada hari libur sering dijadikan tempat memancing. Bukik Bulek berjarak 11,5 km dari kota Payakumbuh.
5. Kapalo Banda Taram
Kapalo Banda Taram-merupakan salah satu objek wisata alam dengan pemandangan yang indah dengan banyak pohon yang hijau serta segarnya air yang ada di objek wisata ini. Pemandangan yang sangat hijau serta sejuk ini dipadu dengan bentangan sawah yang luas serta lokasinya yang tak jauh dari hutan, menjadikan suasana di sekitar Kapalo Banda Taram terasa sangat nyaman dan menyegarkan serta membuat pengunjung betah untuk bersantai berlama-lama disini.
Kapalo banda taram sendiri, dulunya hanya merupakan saluran irigasi, tetapi kini setelah adanya sedikit pembangunan, akhirnya menjadi objek wisata yang mampu menyedot wisatawan dengan tampilan panorama alam yang menakjubkan. fasilitas penunjang lainnya memang belum bisa di temukan di lokasi objek wisata ini.